Mengenai Saya

Foto saya
sayah.......... cKaceV asli ti periangan yang lagi merantau jauh kedaerah orang untuk mencari ilmu, pengalaman, dan JODOH.... hehehehe.........

Jumat, 13 Juni 2008

materi kuliah SPT

BAGIAN-BAGIAN BUNGA
A. Bersifat seperti batang atau cabang

 1. Ibu tangkai bunga (pedunculus, pedunculus communis, rhachis)
  Bagian yang merupakan terusan dari batang/cabang yg mendukung bunga majemuk
 2. Tangkai bunga (pedicellus)
  Cabang ibu tangkai yang mendukung bunga
 3. Dasar bunga (receptaculum)
  Ujung tangkai bunga, yang mendukung bagian-bagian bunga
Bagian bunga yang bersifat seperti batang
B. Bersifat seperti daun
1. Daun daun pelindung (bractea)  
Bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya
2. Daun tangkai (bracteola)
Satu atau dua daun kecil yang terdapat pada tangkai bunga
3. Seludang bunga (spatha)
Daun pelindung yg menyelubungi seluruh bunga majemuk diwaktu sebelum mekar
4. Daun daun pembalut (bractea involucralis, involucrum)
  Sejumlah daun daun pelindung yang tersusun dalam suatu lingkaran
5. Kelopak tambahan 
  (epicalyx)
Bagian bagian serupa daun, tersusun dalam suatu lingkaran dan terdapat di bawah kelopak
6. Daun-daun kelopak (sepalae)
7. Daun-daun mahkota atau daun tajuk (petalae)
8. Benang-benang sari (stamina)
10. Daun-daun buah (carpella)
11. Daun-daun tenda bunga (tepalae)
Jika kelopak dan mahkota sama bentuk dan warnanya

KELENGKAPAN BAGIAN-BAGIAN BUNGA 
 Bunga lengkap atau sempurna 
(flos completus)
Terdiri dari :
1 lingkaran daun-daun kelopak, 
1 lingkaran daun-daun mahkota, 
1 atau 2 lingkaran benangsari 
1 lingkaran daun-daun buah.
 Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna (flos incompletus)
Salah satu bagian hiasan bunganya atau salah satu kelaminnya tidak ada

KELAMIN BUNGA
a. Bunga banci / berkelamin dua (hermaproditus) 
Bunga yang mempunyai benang sari dan putik dalam satu kuntum
b. Berkelamin tunggal (unisexual)
- bunga jantan (flos masculus)
pada bunga hanya terdapat benangsari, tanpa adanya putik
- bunga betina (flos feminus)
bunga yang tidak mempunyai benangsari, hanya mempunyai putik saja.

c. Bunga mandul / tidak berkelamin
bunga yang tidak mempunyai benang sari maupun putik

TUMBUHAN BERDASARKAN 
KEBERADAAN KELAMIN BUNGANYA
1. Berumah satu (monoecus)
tumbuhan yang mempunyai bunga jantan dan bunga betina pada satu individu (satu batang tumbuhan)
2. Berumah dua (dioecus)
bunga jantan dan bunga betina terpisah pada individu yang berlainan
3. Poligam (polygamus)
pada satu tumbuhan terdapat bunga jantan, bunga betina dan bunga banci bersama-sama

- gynodioecus
jika pada satu individu hanya terdapat bunga betina dan pada individu yang lain terdapat bunga banci 
- androdioecus
jika pada satu individu hanya terdapat bunga jantan dan pada individu yang lain terdapat bunga banci
- monoeco-polygamus
jika pada satu individu terdapat bunga jantan, betina, dan banci bersama-sama.
- gynomonoecus
jika pada satu individu terdapat bunga betina dan bunga banci bersama-sama
- trioecus atau trioeco-polygamus
jika bunga jantan, bunga betina dan bunga banci terdapat terpisah pada individu yg berlainan

LETAK DAN SUSUNAN 
BAGIAN-BAGIAN BUNGA
ACYCLIS
Bagian-bagian bunga tersusun menurut grs spiral

CYCLIS
Bagian-bagian bunga tersusun dalam lingkaran
HEMICYCLIS
Sebagian bagian-bagiannya duduk dlm lingkaran dan sebagian lain terpencar atau menurut garis spiral
SIMETRIS BUNGA
1. Tidak simetris (asimetris)
jika bunga tidak dapat dibuat satu bidang simetris dgn jalan apapun juga
2. Setangkup tunggal (monosimetris/zygomorphus)
jika pada bunga hanya dpt dibuat satu bidang simetri saja, yg membagi bunga menjadi dua bagian yg setangkup.
- setangkup tegak
- setangkup mendatar
- setangkup miring
3. Setangkup menurut dua bidang 
(bilateral simetris / disimetris)
bunga yang dapat dijadikan dua bagian yang setangkup menurut dua bidang simetris yang tegak lurus satu sama lain
4. Beraturan atau simetris banyak (actinomorphus)
bunga yang dapat dibagi oleh banyak bidang simetris
Beraturan atau simetris banyak 
(actinomorphus)

STRUKTUR BUNGA
TANGKAI BUNGA (PEDICELUS)
Sumbu yang diujungnya mengalami modifikasi perkembangan bakal daunnya shg menjadi daun-daun bunga.
Tangkai bunga sering dilengkapi dengan :
- daun tangkai (brakhteola)
- daun pelindung (brakhtea)
DASAR BUNGA (RECEPTACULUM)
BERDASARKAN BAGIAN BUNGA YANG DIDUKUNGNYA

 - Antofor (anthophorum) : 
pendukung tajuk bunga
 - Androfor (androphorum) : 
pendukung benang sari
- Gynifor (gynophorum) : 
pendukung putik
- Androgynofor (androgynophorum) : pendukung benangsari dan putik
- Discus : 
dasar bunga yang melebar dan membentuk cakram

BENTUK DASAR BUNGA

- Rata
  semua bagian bunga duduk sama tinggi di atas dasar bunga
- Kerucut
  putik berada di tengah dan duduk paling tinggi pada dasar bunga
- Cawan
daun-daun kelopak dan tajuk duduk di pinggir bangunan sprt cawan dan putik duduk ditengah dasar bunga yang letaknya lebih rendah

- Mangkuk
kelopak dan tajuk bunga letaknya lebih tinggi daripada putik.Bakal buah terletak di bagian dasar bunga yg legok dan ebagian bakal buah berlekatan dengan pinggir dasar bunga


LETAK HIASAN BUNGA 
DAN DUDUK BAKAL BUAH PADA DASAR BUNGA

- Hipogin (hypogynus)
jika hiasan bunga tertanam pada bagian dasar bunga yg lebih rendah dari pada tempat duduknya putik
- Perigin (perigynus)
letak hiasan bunga sama tinggi atau sedikit lebih tinggi daripada duduknya bakal buah
- Epigin (epigynus)
seakan-akan hiasan bunga duduk dibagian atas bakal buah
KELOPAK (CALYX)
STRUKTUR DAUN KELOPAK
- Sepal (sepalum)
- Rambut (pilus)
- Daun pemikat (lokblad)
- Kelopak tambahan (epikcalyx)

PERLEKATAN DAUN KELOPAK

 Berlekatan (gamosepalus/synsepalus)
- Berbagi (partitus)
hanya bagian kecil daun-daun yang berlekatan, pancung-pancungnya panjang, lebih separoh panjang kelopak
- Bercangap (fissus)
bagian yang berlekatan kira-kira separoh panjang kelopak
- Berlekuk (lobatus)
bagian yang berlekatan melebihi separoh panjang kelopak
 Terpisah (polysepalus/chorisepalus)
Jika daun-daun kelopak benar benar terpisah, tidak ada bagian yang berlekatan

BENTUK DAUN KELOPAK
• Beraturan atau aktinomorf (actinomorphus / regularis)

dapat berbentuk :
- bintang - piala
- tabung - corong
- terompet - lonceng dll.
- mangkuk
• Setangkup tunggal (zygomorphus)
dapat berbentuk :
- bertaji (calcaratus)
- berbibir (labiatus)
WARNA DAUN KELOPAK
- Hijau
- Berwarna
WAKTU GUGURNYA KELOPAK PADA BUNGA
- Kelopak segera tanggal (caducus)
gugur sebelum bunga mekar sempurna.
- Kelopak tanggal (deciduus)
gugur setelah terjadi pembuahan
- Kelopak bertahan (persistens)
melekat sampai terbentuk buah

TAJUK (COROLLA)
 Tajuk dibentuk oleh daun-daun tajuk (petal)
PERLEKATAN DAUN TAJUK
 Petal berlekatan 
(sympetalus, gamopetalus)
- tabung (tubus)
- leher (faux)
- pinggiran (limbus)
b. Petal terpisah
(choripetalus, polypetalus)
Permukaan tidak rata : berlekuk, bercangap, berbagi Petal menyempit di bagian pangkal menjadi serupa kuku, 
bagian-bagiannya :
-kuku (unguis) : bagian pangkal yg sepit
- papan (lamina) : bagian yg lebar & pipih
- sisik(squama) : tonjolan di daerah antara kuku dan papan

BENTUK DAUN TAJUK
1. Teratur (actinomorphus, regularis)
- bentuk bintang (stellatus)
- bentuk roda (rotatus)
- bentuk terompet (hypocrateriformis)
- bentuk piala (urceolatus)
- bentuk lonceng (campanulatus)
- bentuk lonceng tabung panjang (tubulosa-campanulatus)
2. Zigomorf (zygomorphus)
- Taji (calcaratus)
- Berbibir (labiatus)
- Bertopeng (personatus)
- Seperti kupu-kupu (papilionatus) :
a. lunas (carina)
b. sayap (alae)
c. bendera (vexilum)

- Seperti pita (ligulatus)

WARNA DAUN TAJUK

- Putih (albus)
- Kuning (flavus)
- Oranye (aurantiacus)
- Merah (ruber)
- Coklat (brunneus)
- Ungu (violaceus)
- Biru (caeruleus)
- Hijau (viridis)
- Kelabu (griseus)
- Hitam (niger)
- Bening (transparan)

TENDA BUNGA 
(PERIGONIUM)
Hiasan bunga yang mempunyai bentuk hampir sama (bentuk kelopak dan kalik tidak bisa dibedakan) Tenda bunga dibentuk oleh daun-daun tenda bunga (tepala)

BENTUK DAN WARNA 
TENDA BUNGA

 Serupa kelopak (calycinus)
Warna hijau seperti daun-daun kelopak
 Serupa tajuk (corolinus)
Warna bermacam-macam seperti daun tajuk


PERLEKATAN DAUN TENDA BUNGA 

a. Berlekatan (gamophyllum)
dapat mempunyai bentuk yang beragam seperti pada daun tajuk

b. Terpisah (pleiophyllum, choritepalum)
  tenda bunga dapat tersusun dalam dua lingkaran

BENTUK TENDA BUNGA

- bentuk bintang (stellatus)
- bentuk roda (rotatus)
- bentuk terompet (Hypocrateriformis)
- bentuk piala (urceolatus)
- bentuk lonceng (campanulatus)
- bentuk lonceng tabung panjang (tubulosa-campanulatus)

BENANG SARI (STAMEN)
BAGIAN-BANGIAN BENANG SARI
• Tangkai sari (filamen)
• Kepala sari (anthera)
mempunyai :
- dua atau lebih ruang sari (theca)
- serbuk sari (pollen)
• Penghubung ruang sari (connectivum)
DUDUKNYA BENANG SARI PADA BUNGA
• Thalamiflorae
Benang sari duduk pada dasar bunga
• Calyciflorae
Benang sari tampak duduk di atas kelopak
• Corolliflorae
Benang sari tampak duduk di atas tajuk bunga
• Ovuliflorae
Benang sari tampak duduk pada bakal buah yang tenggelam

JUMLAH BENANG SARI
• Banyak
dalam satu bunga terdapat lebih dari 20 
• 2 x lipat jumlah daun tajuk
• 2 x lipat jumlah daun tajuk
- diplostemon (diplostemonus)
benang sari pada lingkaran luar duduk berseling dengan daun tajuk

- obdiplostemon (obdiplostemonus)
benang sari pada lingkaran dalam duduk berseling dengan daun tajuk
• Sama banyak dengan daun tajuk/kurang
- episepal (episepalus)
berhadapan dengan daun daun kelopak, berseling dengan daun tajuk
- epipetal (epipetalus)
berhadapan dengan daun daun tajuk, berseling dengan daun kelopak

UKURAN BENANG SARI
• Benang sari panjang dua (didynamus)
dalam satu bunga terdapat 2 benang sari yang ukurannya lebih panjang dibanding dengan yang lainnya
• Benang sari panjang empat (tetradynamus)
dalam satu bunga terdapat 4 benang sari yang ukurannya lebih panjang dibanding dengan yang lainnya
• Ginostemium (gynostemium)
benang sari bersatu dengan putik dan membentuk suatu badan.

TANGKAI SARI (FILAMEN)
• Berberkas / bertukal dua (diadelphus)
benang sari terbagi menjadi dua kelompok, dengan tangkai yang berlekatan pada masing-masing kelompoknya.
Jumlah benang sari pada masing-masing kelompok tidak sama.
• Berberkas / bertukal banyak (multidelphus)
mempunyai banyak benang sari, tangkai sarinya tersusun menjadi beberapa kelompok atau berkas


KEPALA SARI (ANTHERA)
Pada kepala sari terdapat :
• Dua ruang sari (theca)
• Kantong sari (loculumentum)
• Sebuk sari / tepung sari (pollen)
mempunyai sifat :
- lembut dan terpisah-pisah
- bergumpal (tetrad pollinium)
- lengket

POSISI DUDUKNYA KEPALA SARI
• Tegak (innatus / basifixus)
kepala sari bersambungan dengan tangkai sari pada bagian pangkalnya
• Menempel (adnatus)
kepala sari sepanjang penghubung ruang sarinya menempel pada ujung tangkai sari
• Bergoyang (varsatilis)
kepala sari melekat pada satu titik pada ujung tangkai sari, sehingga kepala sari dapat bergerak atau bergoyang.

CARA MEMBUKANYA KEPALA SARI
• Dengan celah membujur (longitudinaliter dehiscens)
- menghadap ke dalam (introrsum)
- menghadap ke samping (lateraliter)
- menghadap ke luar (extrorsum)
• Celah melintang (transversaliter dehiscens)
• Liang di ujung atau pangkal kepala sari (poris dehiscens)
• Kelep atau katup (valvis dehiscens)

PERKEMBANGAN BENANG SARI
• Bekembang sempurna
• Tidak sempurna (staminodium)
• Tampak sisa-sisanya saja / rudimenter (rudimentum)

PUTIK (PISTILLUM)
Putik disusun oleh daun-daun buah (carpellum) Keseluruhan daun-daun buah yang menyusun putik disebut 
gynaecium

MENURUT JUMLAH DAUN BUAH PENYUSUN PUTIK
 Putik tunggal (simplex)
putik hanya tersusun oleh satu helai daun buah saja
ex. Kacang kacangan (Leguminosae)
 Putik majemuk (compositus)
putik tersusun oleh dua atau lebih daun buah
ex. Kapas (Gossypium sp.)

BAGIAN-BAGIAN PENYUSUN PUTIK
 Bakal buah (ovarium)
 Tangkai putik (stylus)
 Kepala putik (stigma)

BAKAL BUAH (OVARIUM)
LETAK BAKAL BUAH PADA DASAR BUNGA
• Menumpang (superus)
bakal buah duduk di atas dasar bunga
• Setengah tenggelam (hemi inferus)
bakal buah duduk di atas dasar bunga yang cekung, sebagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala.
• Tenggelam (inferus)
bakal buah duduk di atas dasar bunga yang cekung, seluruh bagian samping bakal buah berlekatan dengan dasar bunga yang berbentuk mangkuk atau piala.

PERLEKATAN DAUN BUAH 
 Apokarp (pistillum apocarpum)
bakal buah yang dibentuk oleh daun-daun buah tidak berlekatan satu sama lain
 Senokarp (pistillum coenocarpum)
bakal buah yang dibentuk oleh daun-daun buah berlekatan satu sama lain
 Parakarp (pistillum paracarpum)
bakal buah yang dibentuk oleh daun-daun buah berlekatan satu sama lain, membentuk satu putik dengan satu ruang.
 Sinkarp (pistillum syncarpum)
bakal buah yang dibentuk oleh daun-daun buah berlekatan satu sama lain, membentuk putik dengan ruang sesuai dengan jumlah daun buah.

JUMLAH RUANG DALAM BAKAL BUAH
• Beruang satu (unilocularis)
- tersusun atas satu daun buah saja
ex. Leguminosae
- tersususn dari banyak daun buah
ex. Carica papaya 
• Beruang dua (bilocularis)
- tersusun atas dua daun buah
ex. Brassicaceae
• Beruang tiga (trilocularis)
tersusun atas tiga daun buah, yang tepinya melipat ke dalam dan berlekatan sehingga terbentuk bakal buah dengan tiga sekat 
ex. Euphorbiaceae
• Beruang banyak (multilocularis)
tersusun atas banyak daun buah, yang tepinya melipat ke dalam dan berlekatan sehingga terbentuk bakal buah dengan banyak sekat dan terbentuk banyak ruangan
ex. Durio zibethinus Murr.

SEKAT-SEKAT DALAM BAKAL BUAH
• Sekat sempurna (septum completus)
Sekat yang membagi bakal buah menjadi lebih dari satu ruang dan ruang-ruang tersebut tidak mempunyai hubungan satu dengan lainnya.
• Sekat tidak sempurna (septum incomletus)
Sekat yang membagi bakal buang menjadi beberapa ruang, tetapi ruang-ruang tersebut masih ada hubungan satu sama lain
Sekat ini masih dapat dibedakan :
1. Sekat asli (septum)
sekat berasal dari sebagian daun buah yang melipat ke dalam dan berubah menjadi sekat
ex. Durio zibethinus Murr.

2. Sekat semu (septum spurius)
sekat berasal dari suatu jaringan yang terbentuk oleh dinding bakal buah
ex. Datura metel L.

TEMBUNI (PLACENTA)
Bagian bakal buah yang mendukung bakal biji

LETAK TEMBUNI PADA DAUN BUAH
 Marginal (marginalis)
letaknya pada tepi daun buah
 Laminal (laminalis)
letaknya pada helaian daun buah

Letak tembuni pada bakal buah yang mempunyai satu ruang, dapat terjadi :
- Perietal (parietalis)
tembuni tertetak pada dinding bakal-bakal buah
- Sentral (centralis)
tembuni tertetak di pusat atau di poros bakal buah
- Aksilaris (axilaris)
tembuni tertetak di sudut tengah bakal buah

BAKAL BIJI (OVULUM)
Bagian-bagian bakal biji :
1. lit bakal biji (integumentum)
lapisan bakal biji paling luar

2. Badan bakal biji (nucellus)
jaringan yang diselubungi oleh kulit bakal biji

3. Kandung lembaga (saccus embryonalis)
sel dalam nuselus yang mengandung sel telur

4. Liang bakal biji (microphyl)
liang pada kulit biji yang berfungsi untuk masuknya sel kelamin jantan pada proses pembuahan
5. Tali pusar (funiculus)
pendukung bakal biji

POSISI BAKAL BIJI PADA TEMBUNI

• Tegak (atropus)
bakal biji letaknya pada satu garis dengan tali pusar (funiculus) pada arah yang berlawanan
2. Mengangguk (anatropus)
liang bakal biji sejajar dengan tali pusar, karena tali pusarnya membengkok, shg liang bakal biji berputar 180 derajat
3. Bengkok (campylotropus)
tali pusar dan bakal bijinya sendiri membengkok, shg liang bakal biji berputar.
4. Setengah mengangguk (hemiatropus)
hanya ujung tali pusarnya yang membengkok, shg tali pusar dengan liang bakal biji membuat sudur 90 derajat 
5. Melipat (camptotropus)
tali pusar tetap lurus, tetapi bakal bijinya sendiri yang melipat, shg liang bakal biji menjadi sejajar dengan tali pusarnya

TANGKAI KEPALA PUTIK (STYLUS)
 Bagian putik yang biasanya berbentuk benang, merupakan lanjutan dari bakal buah.
 Biasanya berongga, mempunyai saluran tangkai kepala putik (canalis stylinus) atau tidak
 Masih ada tangkai kepala putik yamg masih memperlihat-kan metamorfosa dari daun
 Ukuran bervariasi

KEPALA PUTIK (STIGMA)
 Bagian putik yang terdapat pada ujung tangkai kepala putik
 Berguna untuk menangkap serbuk sari pada proses penyerbukan
 Ada yang mengandung cairan atau berperekat
 Bentuk bervariasi

Tidak ada komentar: